Kate'nyee.........!
Posting kali ini, sekedar meneruskan hal yang beberapa waktu lalu saya baca dari forum sebelah, sesuatu yang layak menjadi bahan pertimbangan bersama. bahan pertimbangan untuk retropeksi dan intropeksi kita bersama, khususnya diri saya pribadi,
Mungkin aga serius posting ini, ga seperti posting tentang cheat or triks game ameba pico ataupun share mp3 gratis,.. hehehee
berikut tulisan yang di share seorang sahabat dari forum
kaskus
Bisikan Iblis adalah momok kehidupan manusia yang selalu dibicarakan dalam semua agama, tapi seringkali manusia kurang memahami akan hakekat dari bisikan Iblis itu sendiri, manusia banyak mengerti kata bisikan Iblis, namun masih jarang untuk menelaah lebih jauh tentangnya.
Untuk dapat memahami bisikan Iblis, sudah seharusnya manusia mengenal sejarah munculnya atau terlahirnya bisikan Iblis, dimana pertama terlahir dan menghirup kehidupan, bisikan Iblis telah terjadi melalui perantara Ular terhadap Hawa (Pasangan hidup Adam) di surga, Iblis tidak mampu menembus ke surga secara langsung karena telah terlarang baginya yang diakibatkan atas penentangan terhadap perintah Tuhan.
"Allah berfirman: 'Hai Iblis, apa yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi? 'Iblis berkata: 'Aku lebih baik daripadanya, kerana Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.' Allah berfirman: 'Maka keluarlah kamu dari syurga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.' Iblis berkata: 'Ya Tuhanku, bertangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).' Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.'" (QS. Shad: 75-83)
Kemudian Iblis dengan upayanya membujuk sang Naga sebagai sarana tunggangan memasuki surga, semata mata demi kepentingan dan tujuannya, yaitu melampiaskan rasa iri dan dengki terhadap manusia (Adam dan Hawa).
”Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (yakni pohon keabadian) dan kerajaan yang tidak akan binasa? Lalu keduanya memakannya, hingga tampaklah aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia.” (QS Thaha (20) : 120-121).
Dan akhirnya terlahirlah bisikan Iblis tersebut kepada Hawa, dimana bisikan itu telah melalaikan Hawa akan perintah larangan Tuhan.
Terusirlah Adam dan Hawa, Iblis, Ular serta pohon kuldi dari surga :
Al-Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At-Thabari RA dalam tafsirnya ketika menerangkan ayat ke-36 QS Al-Baqarah, membawakan sebuah riwayat dengan sanadnya bersambang kepada para sahabat Nabi SAW seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan lainnya menerangkan : ”Ketika Allah memerintahkan kepada Adam dan Hawa untuk tinggal di surga dan melarang keduanya memakan buah khuldi, Iblis memiliki kesempatan untuk menggoda Adam dan Hawa. Namun, ketika akan masuk ke surga, Iblis dihalangi oleh malaikat. Namun, dengan tipu muslihatnya, Iblis kemudian mendatangi seekor ular, yang waktu itu ia adalah hewan yang mempunyai empat kaki seperti onta, dan ia adalah hewan yang paling bagus bentuknya. Setelah berbasa-basi, Iblis lalu masuk ke mulut ular dan ular itupun masuk ke surga sehingga Iblis lolos dari pengawasan malaikat.” Karena itulah, mereka semua akhirnya diusir dari surga.
Hawa terlena oleh bisikan Iblis, karena Sang Iblis melakukan pembisikan yang telah diperhitungkannya dengan cermat, dipelajari oleh Iblis apa yang menjadi kemauan dan keinginan manusia, Iblis mengenal persis karakter hawa nafsu manusia, yaitu senang dengan sebuah harapan yang lebih, iblis mengenal karakter keyakinan manusia sangat lemah bila diberi harapan yang lebih.
Itulah skenario Iblis yang telah dijalankannya dengan rancangan ataupun konsep memberikan harapan lebih melalui kebohongan akan kekekalan kehidupan kepada manusia, Iblis membisikkan kebohongannya kepada Hawa bahwa buah kuldi adalah buah kekekalan, sehingga dengan bisikan itu dapat memunculkan harapan bagi Adam dan hawa, menciptakan kegoncangan hati serta menggeloranya akan pencapaian harapan kekekalan tersebut, yang muncul adalah nilai lebih yang akan didapatkan dari buahnya harapan itu, Adam dan Hawa terjebak dalam perbandingan antara keyakinan dan kepercayaannya Kepada Tuhan dengan tercapainya harapan yang sesungguhnya adalah kosong.
Harapan telah dipelajari dengan cermat dan teliti oleh Iblis, bahwa hanya dengan harapan yang lebih manusia akan terjebak dan terlena, karena karakter hawa nafsu yang terdapat pada manusia sangat rakus terhadap sebuah nilai yang lebih, sebagaimana yang sering ditemukan yaitu nilai lebih karena memperoleh jabatan, memperoleh kekuasaan, memperoleh gengsi, memperoleh harta, dan yang lainnya.
Maka dengan bangga dan meyakinkan Iblis menyampaikan harapan keabadian kepada Hawa, dan nyata nyata telah berhasil.
Melihat sejarah terlahirnya bisikan Iblis diatas dapat disimpulkan bahwa bisikan Iblis terlahir karena rasa Iri dan dengki Iblis terhadap manusia serta memiliki karakter penentangan terhadap perintah Tuhan.
Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa dengan memberikan harapan kepada manusia Iblis mampu menjebak manusia untuk melawan perintah Tuhan.
"Dan Kami berfirman: 'Hai Adam, tinggallah kamu dan isterimu di syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.'" (QS. al- Baqarah: 35)
semua itu bisa terjadi karena rencana Tuhan telah dicontoh oleh Iblis, yaitu "memberikan harapan" , sebagaimana Tuhan memberikan harapan kepada manusia yaitu surga, dalam hal inilah dapat ditemukan makna bahwa Iblis telah menandingi Tuhan padahal Iblis adalah ciptaan Tuhan, Iblis berusaha mensejajarkan dirinya dengan Tuhan didalam mempengaruhi manusia yaitu dengan sama sama memberikan harapan, padahal kekuasaan yang dimiliki Iblis tidak ada sama sekali dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan, sehingga pasti semua kehendak Iblis tidak akan bisa melampaui kehendak Tuhan, harapan dan janji yang diberikan Iblis tidaklah mungkin terjadi dan melampaui harapan dan janji yang diberikan Tuhan, secara pasti Tuhan memberikan harapan karena kekuasaanNya yang mutlak dan absolut, sedangkan Iblis tidak mempunyai kekuasaan secuilpun dihadapan TuhanNya.
Oleh sebab itu kita sebagai manusia setelah mengetahui akan sejarah terlahirnya bisikan Iblis, kiranya dapat kita cermati versi versi baru bisikan iblis yang telah berevolusi di dunia ini, yaitu dengan ciri adanya bisikan harapan dimana perbuatan untuk meraih harapan itu adalah penentangan terhadap perintah Tuhan, sudah seharusnya manusia waspada adanya jebakan jebakan harapan, karena motif dan modus operandi bisikan Iblis selalulah sama hanya berbeda versi saja.
Kiranya perlu dicermati pula ketika Iblis membisikkan harapan kepada Hawa di surga, dimana telah dilakukan oleh Iblis dengan memperalat binatang ular (naga), begitu juga yang dilakukannya di dunia ini, bisikian Iblis modus operandinya dapat memperalat manusia manusia lain, bahkan bisa melalui keluarga kita sendiri, istri kita, anak anak kita, dan teman teman dekat kita sendiri.
Apabila manusia cermat dan teliti terhadap sebuah harapan yang ada dihadapannya, maka manusia akan mudah membedakan mana yang sama ataupun mirip dengan bisikan Iblis terhadap Adam dan Hawa, dibandingkan dengan harapan yang diberikan dari Tuhan.
Mari kita mencari harapan yang diberikan oleh Tuhan, yaitu harapan yang perbuatannya tidak melanggar perintahNya dan yang melahirkan dosa, melainkan harapan dimana perbuatannya mendapatkan pahala dari Tuhan semesta alam